Pada materi sebelumnya, kita telah sama – sama mengetahui bagaimana
caranya membuat materi public speaking yang ingin kita sampaikan kepada
audiens, tentunya dengan baik, teratur, dan ketika disampaikan pun akan luar
biasa.
Kini kita akan membahas, bagaimana menggunakan alat bantu
visual sebagai pendukung dari materi – materi public speaking yang akan sampaikan nantinya.
Mengapa alat bantu visual begitu penting dalam aktivitaspublic speaking? Hal ini sangat berhubungan erat dengan sifat dasar manusia
yang menerima informasi sebanyak 55% dari aspek visual menggunakan indera
visualnya. Dibandingkan dengan indera yang lain, indera visual memiliki peran
yang paling banyak dan paling sering digunakan manusia untuk menerima informasi
yang ada.
Di sisi lain, alat bantu visual memaksa otak dan pikiran audiens anda
untuk menghubungkan tampilan dari alat visual dengan apa yang sedang anda
bicarakan dan sampaikan. Kondisi seperti ini membuat audiens kita tetap
terbangun dan fokus kepada hal – hal yang sedang kita sampaikan pada saat itu.
Paling penting adalah alat bantu visual mampu mempermudah
audiens untuk mengerti pembahasan dan topik yang sedang anda sampaikan. Lebih
lanjut, apapun yang anda perlihatkan kepada audiens anda melalui alat bantu
visual tersebut akan lebih mudah diingat oleh mereka, sehingga ketika ia melihat
gambar tersebut di tempat lain, mereka akan teringat dengan materi anda.
Tentu kita harus berterimakasih pada perkembangan teknologi
saat ini. Kita memiliki LCD Proyektor untuk menemani setiap materi kita ketika
disampaikan di depan para audiens, hampir ditiap tempat alat bantu visual ini
tersedia. Atau paling tidak papan tulis dengan alat tulisnya yang mampu
membantu kita untuk memvisualisasikan materi kita. Karena itulah, tidak ada
alasan lagi untuk tidak menggunakan alat bantu visual dalam public speaking.
1. Flip
Charts
Sebuah alat yang menyediakan kertas dalam ukuran yang cukup besar
(kertas plano), dipasangkan pada engsel – engsel portable yang dibentuk
sedemikian rupa. Bisa dibalik – balik sesuai dengan kebutuhan, dan kertasnya
pun berwarna cerah. Alat bantu visual jenis ini sangat efektif digunakan untuk
jumlah skala audiens kecil hingga menengah, biasanya 20 orang atau kurang.
Kalaupun lebih, biasanya digunakan alat bantu video camera yang ditampilkan ke
layar besar melalui LCD Proyektor untuk memperbesar tampilan flipchart
tersebut. Anda bisa menggunakan spidol berukuran besar untuk menulis di kertas
flipchart tersebut. Sangat disarankan untuk menggunakan spidol berwarna, agar
alat bantu visual ini bisa semakin maksimal penggunaannya, dan audiens anda pun
merasa lebih nyaman melihatnya.
Kekuatan dari flipchart yang tidak dimiliki oleh alat bantu
visual lainnya adalah flipchart mampu digunakan untuk menggambar dan menuliskan
sesuatu yang berhubungan dengan materi anda ketika anda sedang menyampaikan
materi tersebut.
Banyak pembicara mengadopsi dan menggunakan alat bantu
visual ini, alasannya karena dibandingkan dengan power point, flipchart
memberikan keleluasaan dalam gerak dan ekspresi pembicara ketika sedang
menyampaikan materi yang ada. Di sisi lain, flipchart pun mampu digunakan untuk
memperkuat, mengulangi, dan mempertegas poin – poin materi yang sedang
disampaikan oleh pembicara dengan gerakan yang ada.
2. Power
Point Presentation
Di zaman yang dikelilingi dengan kemajuan yang luar biasa
saat ini, menggunakan komputer, LCD Proyektor, dan Microsoft Power Point atau
sejenisnya merupakan hal yang wajar dan normal. Teknologi ini memberikan kita
kemampuan untuk memproduksi suatu alat bantu visual yang dramatis, resolusi
tinggi, animasi, dan simulasi.
Saat ini, teknologi komputer yang berdasarkan pada visual
menjadi standarisasi yang umum dan banyak kita temukan di berbagai macam aspek.
Seperti teknisi, pendidikan, bahkan bisnis sekalipun.
Kekuatan dari alat bantu visual bernama power point ini
adalah ia mampu digunakan secara efektif baik pada jumlah audiens yang sedikit
maupun banyak, juga untuk menyampaikan dan memperlihatkan poin – poin materi
yang sederhana atau rumit sekalipun.
Bahkan saat ini, seorang pembicara bisa menggunakan sebuah
pointer, yakni alat yang bekerja layaknya remote control untuk mengendalikan
tampilan dari slide presentasi yang ditampilkan. Sehingga ketika berjalan,
duduk, menyampaikan materi, dan lain sebagainya pembicara tetap mampu
mengendalikan slide presentasi yang ingin dia tampilkan.
Hanya saja, tantangan untuk membuat dan menyiapkan alat
bantu visual ini adalah kita harus mampu untuk membuatnya tetap simple.
1. Tata huruf (Font)
Tidak hanya berkaitan dengan ukuran huruf yang digunakan
dalam sebuah slide. Pemilihan huruf yang anda gunakan pada slide anda akan
sangat berpengaruh pada tingkat sulit atau mudahnya slide anda dibaca oleh
audiens. Pastikan anda selalu menggunakan huruf – huruf yang mudah dibaca oleh
audiens, seperti Calibri, Times New Roman, Arial, Helvetica, dan lain
sebagainya. Untuk pembahasan huruf yang tepat untuk digunakan, anda bisa coba
sedikit mendalami tentang tipografi. Dalam tipografi, keluarga huruf Sans Serif
biasanya memiliki kemampuan untuk mudah dibaca.
Jika bagi anda huruf – huruf
ini terlihat kurang bergaya, membosankan, dan lain sebagainya. Maka segera
buang jauh – jauh pemikiran itu. Audiens anda justru akan berterimakasih kepada
anda, karena anda menggunakan huruf – huruf yang membuat mereka mudah untuk
membaca slide anda.
2. Tata warna (Colors)
Pastikan anda memilih warna yang membuat slide presentasi
anda mudah untuk dibaca. Ingat, teks yang berwarna merah jika diletakkan di
atas latar belakang yang berwarna hitam maka akan sangat sulit untuk dibaca,
begitu pula sebaliknya. Sangat tidak dianjurkan menggunakan warna yang saling
bertabrakan seperti itu.
Anda bisa mencoba menggunakan latar belakang yang berwarna
agak pucat dan meletakkan di atasnya teks yang berwarna gelap, hitam, dan
sejenisnya. Atau anda bisa menggunakan latar belakang gelap, hitam, atau coklat
dan meletakkan teks berwarna putih di atasnya. Susunan warna seperti ini
membaut slide anda menjadi mudah untuk dibaca. Sederhananya adalah jangan menabrakkan
warna gelap dengan gelap, dan terang dengan terang. Karena jika anda lakukan,
anda justru akan menyiksa audiens anda.
Perlu diingat pula, bahwa slide presentasi anda hanya
membawa 3 (tiga) warna, paling maksimal. Jika lebih, maka slide presentasi anda
akan menjadi kacau dan tak menarik.
Jika anda takut slide presentasi anda terlalu monoton, anda
bisa mencoba memasukkan gambar yang sesuai dengan yang anda inginkan. Tentu,
anda pun harus melakukan penyesuaian warna unsur – unsur di slide anda tersebut
sesuai gambar yang anda masukkan tadi.
3. Sederhana, efisien, dan optimal
Tentu ini hal yang penting. Seringkali
kesalahan krusial dilakukan oleh banyak pembicara ketika menggunakan slide
presentasi sebagai alat bantu visualnya. Kesalahan krusial itu berupa
membacakan isi slide kepada audiens anda, hal ini bukannya menambah kesan baik
audiens kepada anda tapi justru sebaliknya. Slide presentasi yang anda
tampilkan bukan untuk dibacakan, tapi untuk menampilkan ‘hanya’ poin – poin
dari materi yang ingin dan sedang anda sampaikan. Bahkan, slide presentasi
hanya memperlihatkan kilasan dari poin anda, sedang yang memperjelasnya sejelas
– jelasnya adalah anda sendiri ketika anda menyampaikannya kepada audiens anda.
Perlu diingat pula untuk tidak menggunakan bullet terlalu
banyak, karena hal ini hanya akan membuat slide presentasi anda tampak rumit
dan membosankan, hingga membuat audiens anda menjadi pusing dan tidak berminat
lagi mendengarkan anda.
Jika anda perlu menampilkan grafik, maka pastikan anda tidak
menampilkannya secara detail. Cukup tampilkan poin – poin grafik yang perlu
diketahui oleh audiens, karena memang audiens tidak perlu tahu semuanya. Mereka
hanya perlu statistik terpenting, poin kunci dari grafik tersebut. Hal ini akan
membuat grafik anda menjadi sederhana dan tentunya mudah dimengerti.
4. Sedikit itu lebih banyak
Salah satu fasilitas yang ada dalam
power point adalah kemampuannya untuk memberikan animasi, gerak pada objek –
objek yang ada di slide presentasi kita. Anda tentu boleh menggunakannya.
Namun, sangat tidak dianjurkan untuk menggunakannya secara berlebihan dengan
cara memberikan animasi pada masing – masing kata, gambar, teks, dan lainnya
pada slide presentasi anda.
Jika anda melakukannya, anda tidak hanya akan mengganggu
audiens anda, tapi juga membuat mereka menjadi pusing bahkan bisa jadi marah
besar kepada anda. Berhati – hatilah!
Intinya adalah flip chart sangat efektif untuk digunakan di
hadapan audiens yang berjumlah 20 orang atau kurang, di sisi lain flipchart
memiliki kekuatan untuk mampu menggambarkan dan menuliskan sesuatu ketika anda
sedang menyampaikan materi anda. Adapun power point, ia mampu digunakan dengan
maksimal baik di hadapan audiens yang berjumlah kurang dari 20 orang, atau
lebih.
Kemampuannya untuk membuat animasi, dramatis, dan lainnya sangat luar
biasa. Tapi, ada hal – hal yang perlu diingat ketika anda akan menggunakannya,
yakni tata huruf, tata warna, simple, dan sedikit itu lebih banyak. Jika pun
anda ingin menggabungkan keduanya, maka hal itu tentu lebih luar biasa lagi.
SEMOGA BERMANFAAT!
No comments:
Post a Comment